Metabolit Sekunder: Jalur
pembentukan dan kegunaannya
Metabolit
sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan atau disintesa pada sel dan group
taksonomi tertentu pada tingkat pertumbuhan atau stress tertentu. Senyawa ini diproduksi
hanya dalam jumlah sedikit tidak terus-menerus untuk mempertahankan
diri dari habitatnya dan tidak berperan penting dalam proses metabolism
utama (primer). Pada tanaman, senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa
fungsi, diantaranya sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk), melindungi
dari stress lingkungan, pelindung dari serangan hama/penyakit (phytoaleksin),
pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat pengatur tumbuh dan untuk
bersaing dengan tanaman lain (alelopati).
Senyawa
metabolit sekunder memiliki struktur yang lebih komplek dan sulit disintesa,
jarang dijumpai di pasaran karena masih sedikit (15%) yang telah berhasil
diisolasi sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi (mahal harganya).
Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder
Senyawa
metabolit sekunder diproduksi melalui jalur di luar biosinthesa karbohidrat dan
protein. Ada tiga jalur utama untuk pembentukan metabolit sekunder, yaitu 1)
jalur Asam Malonat asetat, 2) Asam Mevalonat asetat dan 3) Asam Shikimat.
a. Jalur Asam Malonat
Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur asam malonat diantaranya: asam
lemak (laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenic),
gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan glikolipida.
Tanaman
yang menghasilkan senyawa ini antara lain: Jarak pagar, kelapa sawit,
kelapa, jagung, kacang tanah, zaitun, bunga matahari, kedelai, wijen, kapas,
coklat, dan alpukat.
b. Jalur Asam Mevalonat
Senyawa
metabolit sekunder dari jalur ini diantaranya adalah Essential oil, Squalent,
Monoterpenoid, Menthol, Korosinoid, Streoid, Terpenoid, Sapogenin,
Geraniol, ABA, dan GA3.
c. Jalur Asam Sikhimat
Metabolit
sekunder yang disintesis melalui jalur asam shikimat diantaranya adalah Asam
Sinamat, Fenol, Asam benzoic, Lignin, Koumarin, Tanin, Asam amino benzoic dan
Quinon.
Contoh metabolit sekunder komersial dan kegunaannya
- Shikonin
Senyawa
ini dihasilkan dari kultur sel Lithospermum erithorhizon. Kegunaan atau
manfaat senyawa ini adalah sebagai anti bakteri, zat pewarna, kosmetik, untuk
luka, dll. Secara alami, Sikonin dapat diisolasi dari akar pada saat tanaman
umur 5 – 7 tahun, namun kandungannya hanya sekitar 1-2 %. Sedangkan produksi
Sikonin melalui Kultur akar rambut menggunakan alat bioreaktor kapasitas 20.000
liter dapat menghasilkan sekitar 12 – 15%. Sikonin komersial telah diproduksi
oleh PT. Mitsui Petrochemical IND.
- Ginsenoida
Senyawa
metabolit sekunder ini diproduksi dari akar tanaman Ginseng. Senyawa ini
berguna untuk menambah vitalitas dan banyak digunakan sebagai campuran obat dan
minuman. Senyawa ini telah diproduksi secara komersial (skala industry) melalui
kultur akar menggunakan alat bioreactor dengan kapasitas 20.000 liter oleh PT.
Nitro Denco sejak tahun 1991.
- Vinblastin dan Vincristine
Senyawa
metabolit sekunder ini diproduksi dari bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus).
Senyawa ini merupakan Alkaloid untuk obat penyakit leukemia.
Adapun
lintasan biosintesis senyawa metabolit Vinblastin dan Vincristine adalah
sebagai berikut:
- Ajmalicine
Senyawa
metabolit sekunder ini diproduksi dari Rauvolvia sp. Kegunaan senyawa
Ajmalicine adalah untuk obat anti hipertensi (obat darah tinggi).
Rumus
kimia dari senyawa metabolit sekunder Ajmalicine adalah sebagai berikut.
Metabolit Sekunder sebagai obat modern
- Alkaloid – Rauvolvia serpentina
- Atropine – Hyoscymus niger
- Caffeine – Coffea arabica
- Cocaine – Erythorxylon coca
- Nikotin – Nicotiana tabacum
- Quinine – Cinchona officinalis
- Scopolamine – N. niger
- Vinblastine – Catharanthus roseus
Faktor yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder
- Formulasi/komposisi media kultur.
- Faktor fisik (suhu, cahaya,kelembaban dll).
- Faktor genetik (genotipa sel).
- Faktor Stress lingkungan (logam berat, elicitor, sinar UV).
Cara meningkatkan produksi metabolit sekunder
Produksi
senyawa metabolit sekunder melalui kultur sel/jaringan tidak selalu lebih
tinggi hasilnya. Padas siitem produksi metabolit sekunder menggunakan kultur
sel/akar dengan bioreactor dapat ditingkatkan hasilnya dengan cara menambahkan
senyawa pemacu atau precursor. Cara ini banyak diterapkan pada proses produksi
skala industry, karena lebih murah, cepat dan mudah membentuk senyawa akhir.
Namun ada beberapa hambatan dalam penggunaan precursor, yaitu lambatnya proses
transport dari precursor ke dalam sel target dan masih terbatasnya jenis
precursor.
Prospek Penelitian Metabolit Sekunder di BB Biogen
Mengingat
begitu banyaknya jenis dan kegunaan senyawa metabolit sekunder dan begitu
kayanya plasma nutfah di Indonesia sebagai sumber metabolit sekunder, maka
prospek penelitian dan pengembangan metabolit sekunder di Indonesia, khususnya
di BB Biogen sangatlah terbuka luas dan menjanjikan. Melalui produksi metabolit
sekunder spesifik akan dapat dihasilkan produk yang dapat dipatenkan ataupun
dikomersialkan. Kekayaan koleksi plasma nutfah Indonesia yang spesifik dan
belum banyak dimanfaatkan oleh Negara lain, tentunya sangat strategis untuk
diteliti dan dikembangkan. Beberapa peneliti BB Biogen sudah memiliki
pengalaman dan kemampuan untuk menginduksi dan memproduksi senyawa metabolit
sekunder, namun karena bukan menjadi mandate utama BB Biogen maka penelitian di
bidang ini masih kurang bahkan tidak mendapatkan perhatian. Untuk itu, ke depan
barangkali perlu dikaji dan dipertimbangkan adanya topik-topik penelitian
mengenai metabolit sekunder dengan melibatkan antar disiplin ilmu peneliti agar
dapat menghasilkan produk metabolit sekunder unggulan di BB Biogen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar