Kamis, 17 Desember 2015

DIET DENGAN KARBOHIDRAT SEDERHANA



   Kenapa pada saat diet harus mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang merupakan karbohidrat sederhana? Padahal mengkonsumsi karbohidrat kompleks dapat menahan rasa lapar lebih lama?
    Karbohidrat sederhana baik untuk dikonsumsi ketika anda membutuhkan energi instan untuk pekerjaan yang harus segera anda lakukan. Karbohidrat sederhana juga digunakan untuk diet karena karbohidrat ini dicerna dan diserap oleh tubuh dengan mudah. Di dalam buah dan sayur terdapat kandungan selulosa yang jika dikonsumsi oleh tubuh dapat memperlancar sistem pencernaan karena di dalam sistem pencernaan manusia tidak terdapat enzim yang digunakan untuk mencerna selulosa tersebut. Selain dengan mengkonsumsi buah dan sayur tidak akan menambah timbunan lemak di dalam tubuh. Oleh sebab itu sayur dan buah dikonsumsi sebagai makanan dalam proses diet.
Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa makanan dengan karbohidrat kompleks dianggap lebih baik karena mengandung nutrisi lainnya, seperti serat makanan, yang penting bagi tubuh. Kebaikannya adalah karbohidrat kompleks akan memberikan energi kita secara konstan dan stabil walau waktunya agak lama. Karena memerlukan waktu lama jugalah yang membuat kita mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Kita tidak akan gampang lapar. Karbohidrat jenis ini juga tidak membuat kita sering lapar sehingga menghindari terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh akibat cadangan energi yang berlebih. Tentu yang paling baik dari sifat karbohidrat kompleks ini adalah tidak terjadinya kenaikan kadar gula darah yang berarti setelah mengonsumsinya. Sehingga tidak terjadi kenaikan insulin secara drastis. Ini tentu akan menyehatkan daya sensitivitas dari pankreas sehingga akan menjauhkan kita dari penyakit diabetes.
Meski demikian, karbohidrat kompleks lebih di rekomendasikan karena penyerapan lambat memberi efek menguntungkan pada kadar gula darah dan menjaga tingkat insulin tetap stabil. Karbohidrat sederhana, di sisi lain, diketahui memicu fluktuasi mendadak tingkat gula darah yang dianggap berbahaya. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa karbohidrat sederhana dikenal menghasilkan ledakan singkat energi, sedangkan karbohidrat kompleks mampu memfasilitasi suplai energi secara stabil dan dalam jangka lebih lama.

PENERAPAN PDB DALAM BIDANG KIMIA

Berikut ini contoh soal penerapan PDB (matematika) dalam bidang Kimia.
KLIK DISISNI

PENERAPAN VEKTOR DALAM FISIKA

Beikut ini merupakan contoh penerapan soal vektor dalam bidang Fisika. Cek this
KLIK DISINI

SOAL PENERAPAN MATRIKS,VEKTOR,INTEGRAL,DIFERENSIAL DAN PDB PADA FISIKA,KIMIA DAN BIOLOGI

Berikut ini merupakan contoh soal matriks dalam bidang biologi dan penerapan vektor dalam bidang Fisika..
KLIK DISINI

TEORI EVOLUSI AUTOTROF DAN HETEROTROF


Teori asal – usul makhluk hidup autrotof dan heterotrof
            Postulat yang dikemukakan oleh Oparin serta beberapa generasi sesudahnya yaitu Stanley Miller dan Urei tentang penjelasan dari teori yang dimaksud yaitu senyawa organik yang ada sekarang ini berasal dari senyawa-senyawa organik yang terdapat pada atmosfer bumi primitif. Senyawa organik tersebut antara lain amonia (NH3), hidrogen (H2), air (H2O) yang bereaksi karena adanya energi dari sinar kosmik (pada saat itu halilintar dan sejenisnya). Kemudian suhu bumi menurun dan terjadilah kondensasi dan akhirnya turun hujan ke bumi. Air hujan tersebut mengandung asam amino dimana bentuk asam amino yang terkandung merupakan bahan dasar dari protein pembentuk DNA dan organisme. Bahan-bahan tersebut bersenyawa dan kemudian dari situ terbentuklah organisme prokariotik yang masuk ke suprimodial bumi dan mendapat makanan dari bumi. Lama kelamaan organisme prokariotik tersebut harus bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah. Perubahan ini disebabkan karena sumber makanan dari lingkungannya mulai menipis. Adaptasi ini menuntut mereka untuk berevolusi menjadi organisme eukariotik. Disamping itu beberapa organisme yang heterotrof yang ada juga harus berevolusi menjadi organisme autotrof karena keterbatasan persediaan makanan di alam akan mengancam keberadaan mereka. Organisme ini harus dapat membuat makanannya sendiri yaitu dengan cara berfotosintesis. Organisme baru ini memiliki klorofil untuk dapat melakukan fungsi fotosintesisnya sehingga menghasilkan makanan dan O2 yang sekarang ada ini. Miller dan Urey hanya bisa membuktikan sampai tahap pembentukan asam amino saja karena untuk terbentuk organisme dibutuhkan waktu jutaan tahun lamanya. Dari uraian ide pokok di atas, maka dapat kita ambil simpulan bahwa organisme yang lebih dulu muncul atau ada di bumi adalah organisme heterotrof. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan makanannya yang semakin terbatas maka dalam waktu yang sangat lama organisme tersebut berevolusi menjadi organisme autotrof. Hal ini karena salah satu ciri evolusi adalah dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan. Perubahan dari organisme heterotrof ke organisme autotrof karena faktor lingkungan yang ditunjukkan dengan pemenuhan kebutuhan makanan pada alam sekitar yang semakin terbatas.

Kesimpulan :
Teori dikemukakan oleh Alexander L. Oparin. Menurut teori evolusi biologi, asal usul kehidupan berasal dari reaksi antara gas-gas metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) yang mudah menguap ke atmosfer yang berada di cekungan air laut dengan energi radiasi benda-benda angkasa yang menghasilkan senyawa organik serupa alkohol dan asam amino. Hasil reaksi berupa asam amino berada pada cekungan laut membentuk sup purba (primordial sup).
Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik (asam amino) yang merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam (NaCl). Hal ini mendasari kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut. Hal ini juga menjadi acuan dalam menentukan asal – usul makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
Pengujian :
1.)        Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid  dicampur dengan air dingin terbentuklah kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer memiliki beberapa sifat hidup yang mempunyai membran selektif permeabel namun belum dapat dikatakan hidup.
Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang terbentuk saat larutan protein, asam nukleat, dan polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat dapat membentuk enzim yang berperan dalam pengambilan bahan dari lingkungan sebagai bahan pembentuk tubuh. Adanya deretan molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi koaservat dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel primitif. Selaput sel primitif ini menyebabkan stabilitas koaservat akan tetap terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan dalam pengaturan pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat dengan selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel.
Protosel kemudian akan membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari organisme uniselular. Oleh karena keadaan atmosfer saat itu tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik, anaerob, dan heterotrof. Secara berangsur-angsur protobion digantikan organisme yang dapat membuat molekul yang dibutuhkannya sendiri (autotrof) dengan bantuan cahaya matahari (fotoautotrof) atau molekul berenergi tinggi dari lingkungannya (kemoautotrof). Adanya autotrof memicu munculnya makhluk hidup yang dapat memanfaatkan produk autotrof, misalnya heterotrof, atau merupakan autotrof juga. Autotrof dan heterotrof yang bergantung pada makhluk hidup ini merupakan prokariot pertama.
Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monemer organik pada kondisi abiotik. Molekul yang dihasilkan secara abiotik ini disebut protobion yang merupakan bentuk sel hidup awal yang belum mampu bereproduksi tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya yang berbeda dari lingkungan sekitarnya. Ada beberapa tipe protobion yaitu sebagai berikut:
1)      Koaservat merupakan tetesab stabilyang cendrung terbentuk pada suspensi makromolekul (polimer),misalnya polipeptida, asam nukleat, dan polisakarida yang dikocok.
2)      Mikrosfer merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tets kecil saat didinginkan.
3)      Liposom merupakan protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu.
Protobion inilah yang merupakan mahluk hidup pertama yang bersifat heterotrof primer yang hidup secara anaerob. Sel mengalami perkembangan melalui evolusi dari bentuk yang paling sederhana ke bentuk yang paling kompleks.
Asal Usul Sel Autotrof
            Sel prokariotik yang terus berkembang biak menyebabkan persediaan bahan organik lingkungan menipis sehingga kekurangan makanan. Kondisi demikian memaksa sel membuat makanan sendiri melalui adaptasi terhadap lingkungan dengan cara membran plasmanya melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran fotosintetik untuk menangkap energi sinar guna membuat zat organik dari zat anorganik. Muncullah sel autotrof sebagai cikal bakal sel tumbuhan yang memungkinkan terjadinya fotosintesis. Proses fotosintesis menyebabkan kadar gas karbon dioksida di atmosfet semakin berkurang, dan kadar oksigen semakin bertambah, contoh organismenya yaitu tumbuhan hijau.
2.)              Teori asal usul makhluk hidup autotrof dan heterotrof yang termasuk dalam evolusi biologi dicetuskan karena evolusi biologi dapat diperlihatkan melalui hasil temuan-temuan berbagai macam fosil hewan atau tumbuhan serta kemajuan berbagai disiplin ilmu Genetika, Biokimia, Fisiologi, maupun Biologi Molekuler. Para ahli sangat tertarik mempelajari dan mendalami evolusi Biologi (selanjutnya disebut evolusi), dikarenakan setidaknya bidang ini dapat memberikan jawaban terhadap 3 (tiga) topik utama bahasan evolusi. Ketiga topik utama adalah: 1) pembuktian asal mula kehidupan; 2) pembuktian hubungan kekerabatan makhluk hidup (dan keanekaragamannya); 3) perkiraan perkembangan makhluk hidup di masa mendatang. Namun, teori yang telah diterangkan di atas belum dapat menjawab darimana dan bagaimana kehidupan pertama kali ada di bumi.

Sikap Terhadap Teori Evolusi :
            Sikap kami dalam teori evolusi adalah menerima sebagian dan menolak sebagian. Alasan menerima sebagian karena teori evolusi sebagai ilmu pengetahuan harus dipelajari dan diajarkan untuk memenuhi rasa ingin tahu sebagai sikap ilmuan dan menambah wawasan tentang teori evolusi. Alasan menolak sebagian kerena teori evolusi menyimpang dengan ajaran agama, bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai bukti penolakan sebagian kami yaitu berikut penjelasan mengenai  asal usul kehidupan menurut Islam.
Asal Usul Kehidupan Menurut Islam
Dalam bagian ini, kami akan mengajukan beberapa ayat Al-Quran yang di dalamnya dinyatakan bahwa Asal Manusia adalah (bersifat) air. Ayat pertama di bawah ini juga menunjuk kepada pembentukan alam semesta.
“Tidakkah orang-orang kafir itu melihat bahwa  langit dan bumi disatukan, kemudian mereka Kami pisahkan dan Kami menjadikan setiap yang hidup dari air. Lantas akankah mereka tak beriman?” (QS 21:30)
Pengertian ‘menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang lain’
sama sekali tidak menimbulkan keraguan. Ungkapan tersebut bisa juga berarti bahwa setiap sesuatu yang hidup dibuat dari air (sebagai komponen pentingnya) atau bahwa semua benda hidup berasal dari air. Kedua makna itu sepenuhnya sesuai dengan data saintifik. Pada kenyataannya, kehidupan berasal dari yang bersifat air dan air adalah komponen yang paling penting dari seluruh sel-sel hidup. Tanpa air hidup menjadi tidak mungkin. Jika kemungkinan kehidupan pada planet lain diperbincangkan, maka pertanyaan yang pertama selalu: Adakah cukup air untuk mendukung kehidupan di tempat
tersebut?
Data modern membawa kita untuk berpikir bahwa wujud hidup
yang paling tua barangkali termasuk dalam dunia tumbuh-tumbuhan: ganggang telah ditemukan sejak periode pra-Cambria yaitu saat dikenalinya daratan yang paling tua. Organisme yang termasuk dalam dunia hewan barangkali muncul sedikit lebih kemudian: mereka muncul dari laut.
Kata yang di sini diterjemahkan sebagai ‘air’ pada kenyataannya adalah mani yang berarti baik air di langit maupun air di lautan atau segala jenis cairan. Dalam arti yang pertama air merupakan unsur yang penting bagi seluruh kehidupan tumbuh-tumbuhan:
“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (Q.S. 20 : 53) 
Inilah perujukan pertama kepada suatu ‘pasangan’ tumbuh-tumbuhan
Dalam arti keduanya yang merujuk pada segala jenis cairan,
kata tersebut dipergunakan dalam bentuk tak-tentunya untuk menunjukkan zat yang berada pada dasar pembentukan seluruh kehidupan hewan:
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air.” (QS 24:45)
Sebagaimana akan kita lihat nanti, kata tersebut juga bisa
diterapkan pada cairan mani.
Jadi, pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran tentang asal-usul kehidupan, apakah itu merujuk kepada kehidupan secara umum, unsur yang melahirkan tumbuh-tumbuhan di dalam tanah ataupun benih hewan-hewan, seluruhnya sepenuhnya sesuai dengan data saintifik modern.

TEORI EVOLUSI KIMIA



a.      Karakteristik
Teori Evolusi Kimia
Teori Kimia adalah teori yang menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gas-gas, seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar, dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul. Teori Evolusi Kimia ini di jelaskan oleh beberapa ilmuan yang ahli di bidang kimia. Ilmuan- ilmuan itu adalah:
·         Teori Evolusi Harold Urey
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Harold Urey menyatakan bahwa dahulu atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti metana (CH4), uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), yang semuanya berbentuk uap. Energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar menyebabkan terjadinya reaksi di antara zat-zat tersebut. Reaksi ini menghasilkan senyawa organic. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
·         Teori Evolusi Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey. Pada akhir percobaannya dihasilkan suatu senyawa yang merupakan komponen sel.
·         Teori Evolusi A.I.Oparin
Alexander Oparin berpendapat behwa bumi yang kaya akan senyawa seperti uap air, metana, karbondioksida, ammonia dengan dengan adanya energi yang sangat kuat terutama sinar ultraviolet memungkinkan adanya reaksi dan akan membentuk senyawa-senyawa yang lebih komplek. Senyawa komplek tersebut merupakan komponen sel yang dapat disebut Sop purba.
b.      Tujuan Mempelajari Teori Evolusi Kimia
·         Memahami pengertian dan sejarah Teori Evolusi Kimia
·         Mengetahui tokoh- tokoh ilmuan pencetus Teori Evolusi Kimia.
·         Memahami teori evolusi kimia Harold Urey
·         Memahami teori evolusi kimia Stanley Miller
·         Memahami teori evolusi kimia A.I.Oparin
·         Mamahami proses terbentuknya spesies awal kehidupan dibumi dengan Teori Evolusi Kimia
·         Mampu menentukan sikap terhadap Teori Evolusi Kimia.
c.       Konsep Teori Evolusi Kimia
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada saat ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi ini?Pertanyaan inilah yang mendorong beberapa Ilmuwan untuk mengemukakan pendapat serta melakukan experiment. Di antara Ilmuwan tersebut antara lain Harold Urey, Stanley Miller dan A.I.Oparin:
1.      Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
·         Biografi Harold Urey
Urey lahir di Walkerton, Indiana, Amerika Serikat. Urey mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang zoologi dari Universitas Montana dan doktor dalam bidang kimia karena mempelajari termodinamika dibawah bimbingan Gilbert N. Lewis dari Universitas California, Berkeley.
Di Berkeley, Urey dilibatkan dalam pekerjaan fisikawan Raymond T. Birge dan kemudian bergabung dengan Niels Bohr di Kopenhagen, Denmark untuk mempelajari struktur atom di Institute for Theoritical Physics Kopenhagen. Setelah kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1924, dia mengajar di Johns Hopkins University dan di Columbia University di mana dia membentuk tim bersama Rudolph Schoenheimer, David Rittenberg dan T. I. Taylor.
Pada saat itu, Urey mengisolasi unsur deuterium dengan berulang kali melakukan distilasi terhadap contoh hidrogen cair. Pada tahun 1931, dia dan timnya melakukan demonstrasi keberadaan air berat. Urey kemudian diberikan penghargaan Nobel pada tahun 1934 karena penelitian tersebut.
Selama Perang Dunia II, Urey dan timnya bekerja dalam sejumlah penelitian yang kemudian mengarah kepada proyek Manhattan untuk mengembangkan bom atom untuk Amerika Serikat. Hal penting yang dicapai dari penelitiannya yaitu metode pemisahan isotop yang digunakan untuk memisahkan isotop uranium-235 dari uranium-238. Pada musim gugur 1941, Urey bersama G. B. Pegram memimpin misi diplomatik ke Britania Raya untuk membentuk kerjasama dalam pengembangan bom atom.
Setelah perang, dia menjadi profesor di bidang kimia di Institute for Nuclear Studies. Urey kemudian membantu mengembangkan bidang ilmu cosmochemistry. Dia kemudian menulis buku The Planets: Their Origin and Development (1952) yang berisi hasil-hasil penelitiannya. Urey berspekulasi bahwa asal-usul atmosfer bumi terdiri atas amonia, metana dan hidrogen. Hal ini kemudian ditunjukkan oleh muridnya, Stanley L.Miller, bahwa jika campuran tersebut dipaparkan ke radiasi ultraviolet dan air, akan menghasilkan asam amino, yaitu rantai pembangun yang akan membentuk kehidupan. Walaupun demikian ilmuwan di masa kini lebih mempercayai bahwa atmosfer bumi pada awalnya terdiri dari karbon dioksida dan uap air.
Urey wafat di La Jolla, California, dan dimakamkan di pemakaman Fairfield di DeKalb County, Indiana.
Selain mendapatkan penghargaan Nobel, Urey juga mendapatkan medali emas dari Royal Astonomical Society pada tahun 1966. Selain itu untuk menghargai jasa-jasanya, nama Urey juga diabadikan sebagai nama kawah di bulan (kawah Urey), nama asteroid (4716 Urey) dan penghargaan H. C. Urey yaitu penghargaan yang diberikan kepada astronom oleh American Astronomical Society.
·         Teori Evolusi Harold Urey
Teori ini menyatakan bahwa senyawa organik yang ada di atmosfer mengalami perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa organik. Senyawa organik inilah yang merupakan komponen dasar makhluk hidup. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer didukung kondisi sebagai berikut:
·         Tersedia molekul metana, amonia, uap air, dan hidrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
·         Ada bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi kosmik yang menyebabkan zat-zat bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar.
·         Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianaya dapat disamakan dengan susunan kimia virus.
·         Zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks dalam jangka waktu yang lebih lama (berjuta-juta) tahun.
2.      Teori Evolusi Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun. Berikut adalah rancangan percobaan Stanley Miller.
http://2.bp.blogspot.com/-ky8fIv3dZrI/TyvxJ_McFRI/AAAAAAAAAag/V4LsFN8W8Q0/s320/Alat+Miller.gif
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida. Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.
Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.
3.      Teori Evolusi Kimia A.I.Oparin
A.I.Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “The Origin of Life”, dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya. Atmosfer bumi mula-mula memiliki air, karbondioksida, metana, dan ammonia, namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas, yang disebut primodial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti system biologi. Primodial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau monomer.
Dalam kondisi awal bumi seperti di atas Alexander Ivanovich Oparin mengajukan hipotesis, bahwa pada atmosfer purba bumi waktu itu terdapat senyawa air (H2O), hidrogen (H2), amonia (NH3), dan metana (CH4). Dengan bantuan energi yang ada pada saat itu misalnya energi panas bumi, sinar matahari, sinar ultra violet, sinar kosmis, maupun loncatan petir, menyebabkan bahan-bahan tersebut terurai dan terbentuklah molekul-molekul organik. Molekul organik yang terbentuk terkumpul pada permukaan perairan baik laut, danau, sungai, maupun kolam. Kumpulan bahan organik yang terdapat di perairan tersebut dinamakan sup purba atau sup primordial. Di sinilah diperkirakan tempat kehidupan pertamakali muncul.
image thumb11 Asal usul kehidupan : Evolusi Organik (2)
Meskipun telah mengajukan hipotesis, tetapi Oparin tetap berpendapat sangat sulit mempertimbangkan mekanisme transformasi molekul organik sebagai benda tak hidup ke benda hidup. Percobaan yang dilakukan A.L. Herrera untuk membuktikan hipotesis Oparin, menghasilkan asam amino dan suatu pigmen. Tetapi seperti halnya Oparin, dia gagal mengkorelasikan pendapatnya dengan masalah asal mula terjadinya kehidupan.
d.      Sikap terhadap Teori Evolusi
Teori evolusi kimia dari Harold Urey kelompok kami menolak dengan tegas. Karena proses pencampuran senyawa organik yang ada di atmosfer seperti metana, amonia, uap air, dan hidrogen akan menghasilkan asam amino. Namun asam amino yang dihasilkan bisa jadi telah terkontaminasi oleh pengaruh lingkungan luar yang berupa suhu dan cuaca ekstrim pada beberapa tahun yang lalu. Sehingga belum tentu asam amino akan menghasilkan suatu organisme, meskipun telah melalui proses evolusi berjuta-juta tahun lamanya.
Teori evolusi kimia dari Stanley Miller dapat diterima sebagian dan ditolak sebagian oleh kelompok kami. Kami menerima teori tersebut karena pada percobaannya telah dilengkapi oleh sebuah alat yang digunakan untuk membuktikan hipotesis dari Harold Urey. Dengan memasukkan gas hidrogen, metana, amonia, dan air, kemudian dipanaskan selama seminggu sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur di dalamnya. Kemudian Stanley Miller mengalirinya dengan listrik halilintar yang bertekanan tinggi hingga akhirnya terbentuk senyawa organik. Selama satu minggu di dalam alat tersebut tidak terkontaminasi oleh pengaruh lingkungan luar sehingga senyawa organik yang dihasilkan berupa asam amino, adenin, dan gula sederhana seperti ribose yang jernih. Namun kami menolak pernyataannya bahwa suatu organisme berasal dari asam amino tersebut.. A.I.Oparin
Teori A.I.Oparin tidak jauh berbeda dengan teori- teori yang dilakukan oleh Harold Urey dan Stanley Miller. Kami menolak dengan tegas atas pernyataan yang diajukan oleh A.I.Oparin. A.I.Oparin menyatakan bahwa molekul pembentuk sel hidup (asam amino) berasal dari air, hidrogen, metana, dan amino dengan bantuan energi dari sinar ultra violet, kosmis, dan halilintar. Hasil percobaan tersebut belum bisa kami terima karena asam amino yang dihasilkan merupakan asam amino alam yang belum dibuktikan apakah sama dengan asam amino pada organisme.